METODE DALAM
SISTEM INFORMASI MANAJEMAN YANG DAPAT MEMPENGARUHI SISTEM KERJA PADA INSTANSI
Disusun Oleh:
Rosidah
Lailatus
zahro
Muniyati
iriana
Baiatur
ridwan
Moh.Taufikurrahman
Syaiful
bahri arief
Gema aditiya
Mohammad
hamzah khairul lutfi
Wildatus
shaliha m.r
Ali fikri
FISIP 2016 C
UNIVERSITAS
WIRARAJA SUMENEP
DAFTAR ISI
Bab I
Pendahuluan................................................................................................................................... 4
Rumusan
masalah..................................................................................................................................... 6
Tujuan ............................................................................................................................................................. 6
Bab II
Pembahasan ................................................................................................................................. 7
Metode
modern dan metode konvensional ............................................................................ 7
Kelebihan
dan kelemahan metode manual dan konvensional..................................... 16
Potensi
ancaman dan hambatan pada setiap metode....................................................... 18
Bab III
Penutup........................................................................................................................................... 21
Kesimpulan ................................................................................................................................................... 21
Daftar
pustaka............................................................................................................................................. 22
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Sumenep
06-oktober-2017
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan
dan kegiatan manusia di era teknologi ini semakin kompleks. Kemudahan,
kecepatan dan ketepatan dalam memperoleh informasi menjadi prioritas utama di
segala bidang. Suatu organisasi, instansi pemerintah maupun perusahaan,
pasti memerlukan suatu sistem penyimpanan data yang mudah digunakan, terjamin
keamanannya, dan mudah untuk diakses kembali.
Awalnya sistem
arsip yang digunakan masih berupa arsip kertas (paper based). Sistem
penyimpanan data berbasis kertas ini memiliki beberapa kelemahan. Pertama,
arsip dalam bentuk kertas memerlukan ruang yang besar untuk
penyimpanannya. Misalnya data rekam medis pasien di Rumah Sakit atau data
nilai mahasiswa sebuah perguruan tinggi dari semenjak kampus itu berdiri,
tentunya berkas data yang disimpan sangat banyak dan memerlukan tempat berupa lemari
atau bahkan ruangan khusus untuk menyimpan semua data tersebut. Kedua, data
tersebut sulit untuk diakses bila sewaktu-waktu dibutuhkan kembali. Walaupun
sudah tersusun secara abjad, namun tetap membutuhkan waktu untuk mencari data
yang diperlukan tersebut. Ketiga, data berbasis kertas memiliki tingkat
keamanan yang rendah. Data bisa dicuri oleh pihak-pihak yang mungkin bisa
menyalahgunakan data tersebut. Data juga bisa hilang atau rusak karena
kelembaban tinggi, serangan rayap, maupun kebakaran.
Kebutuhan akan
penyimpanan data dan kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan serta kemajuan
teknologi melahirkan suatu sistem yang disebut sistem teknologi informasi.
Sistem teknologi informasi menghasilkan produk yang berupa informasi.
Informasi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk data elektronik (computer
based) dan terkomputerisasi sehingga mampu mengatasi permasalahan kelemahan
data paper based.
Pengembangan
sistem informasi berbasis komputer ini memiliki beberapa metode. Metode
konvensional atau yang telah lama digunakan adalah metode SDLC (System
Design Life Cycle) atau metode insourcing. Metode ini memiliki
kelemahan, yaitu membutuhkan waktu yang lama dan biaya investasi yang besar
untuk mengembangkannya. Saat ini terdapat beberapa metode alternatif, misalnya
metode paket (package system) dan metode outsourcing yang relatif
lebih murah dan dapat segera diimplementasikan. Namun metode alternatif ini pun
memiliki kelemahan, yaitu perusahaan tidak memiliki kendali penuh atas sistem
informasi yang menggunakan metode ini. Beragam pilihan untuk menggunakan metode
yang tepat untuk perusahaan pun harus mempertimbangkan berbagai aspek dan
kebutuhan spesifik perusahaan dan kelebihan serta kekurangan metode-metode
tersebut.
Rumusan masalah
1.
Metode komputer dan metode
konvesional metode mana yang cenderung lebih menghabiskan biaya yang lebih
mahal? Serta studi kasus!
2.
Metode manual dan metode elktronik/ komputer memeiliki kelebihan
masing-masing jika berdasar
pertimbanagan sarana dan prasarana dan dukungan sdm di madura, metode manakah
yang lebih efisien? Serta contoh kasus !
3.
Setiap metode memiliki kekurangan masing-masing jelaskan potensi ancaman yang bisa menghambat proses
pengelolahan data metode manual dan metode komputer?
Tujuan
Agar
mengetahui lebih dalam tentang system informasi manajeman serta metode-metode
dalam pengelolahan data serta mengetahui kelebihan dan kelemahan pada salah
satu metode serta ancaman apa saja yang terjadi pada metode – metode dalam
pengelolahan data .
BAB II
PEMBAHASAN
1.
METODE
MANUAL
Biaya yang
digunakan dalam metode manual disebut
juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan
Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik
mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti
tahapan pada System Life Cycle.
1.
Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulitPendekatan klasik
kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalammengembangkan sistem dan
sebagai akibatnya proses pengembanganperangkat lunak menjadi tidak terarah dan
sulit untuk dikerjakan olehpemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur
yang memberikanalat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus
data (datadictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO,
baganterstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang
memungkinkanPengembangan Sistem Informasipengembangan perangkat lunak lebih
terarah berdasarkan alat-alat danteknik-teknik tersebut.
2.
Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi
mahalMahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkankarena
dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dankurang terstruktur.
Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat danteknik -teknik yang
digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukungoleh alat-alat dan
teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkapdan walaupun ada tetapi
strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktupemeliharaan sistem menjadi
kesulitan.
3.
Kemungkinan kesalahan sistem besarPendekatan klasik tidak
menyediakan kepada analis sistem cara untukmelakukan pengetesan sistem,
sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
4.
Keberhasilan sistem kurang terjaminPenekanan dari pendekatan
klasik adalah kerja dari personil-personilpengembang sistem, bukan pada pemakai
sistem, padahal sekarangsudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari
pemakai system terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang
vitaluntuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.Mulai awal
tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut denganPendekatan Terstruktur.
Pendekatan ini pada dasarnya mencobamenyediakan kepada analis sistem dengan
alat-alat dan teknik-teknik untukmengembangkan sistem disamping tetap mengikuti
ide dari system life cycle.
METODE
MODERN
Dengan Menggunakan Metode Komputerisasi Pada
Suatu Organisasi Dan Biaya Yang Akan Dihabiskan Untuk Metode Yang Digunakan
- Resiko
ditanggung oleh pihak ketiga. Resiko kegagalan yang tinggi dan biaya
teknologi yang semakin meningkat, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan
jika menyerahkan pengembangan sistem informasi kepada outsourcer
agar tidak mengeluarkan investasi tambahan.
- Biaya
pengembangan sistem informasi dapat disesuaikan dengan anggaran dan
kebutuhan perusahaan. Mahal atau murahnya biaya pengembangan sistem
informasi tergantung jenis program yang dibeli.
- Mengurangi
resiko penghamburan investasi jika penggunaan sumber daya sistem informasi
belum optimal. Jika hal ini terjadi maka perusahaan hanya menggunakan
sumber daya sistem yang optimal pada saat-saat tertentu saja, sehingga
sumber daya sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan pada waktu yang
lainnya.
- Memudahkan
akses pada pasar global jika menggunakan vendor yang mempunyai
reputasi baik.
- Umumnya
biaya relatif mahal meskipun dapat dilakukan negosiasi dalam hal biaya.
- Terdapat
kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang
penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan
atau pembocoran informasi perusahaan.
- Ada
peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam
perusahaan tersebut.
- Manajemen
perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan
harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi biaya
tambahan yang dibayarkan.
- Mengurangi
keunggulan kompetitif perusahaan. Mungkin saja pihak outsourcer
tidak fokus dalam memberikan layanan karena pada saat yang bersamaan harus
mengembangkan sistem informasi klien lainnya.
Metode
yang menghabiskan biaya yang mahal adalah penggunaan metode modern/system
komputerisasi dikarenakan apabila ada kasryawan yang belum mengatahui cara
penggunaan system komputerisasi maka perusaan bertanggung jawab mengeluarakan
biaya lebih untuk pembelajaran ataupun kursus bagi karyawan tersebut. Dan
alasan kedua adalah pembelian program pada stau computer yang dapat membantu
mengakses pelayanan yang dibutuhkan sehingga dapat membantu dalam pelayanan
masyarakat. Dan yang terakhir adalah pembelian perlengkapan atau peralatan
untuk menunjang metode komputerisasi.
Studi
kasus pada metode komputerisasi
PERUSAHAAN TRANSPORTASI “GOJEK”
GO-JEK
merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan
armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi
Ojek di wilayah jabodetabek. PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali
didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa
sosial yang memimpin revolusi industry transportasi Ojek. Go-Jek bermitra
dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali &
Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di
GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan
perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai
Juara 1 dalam kompetisi bisnis Gobal Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI)
di Bali. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari
komunitas bisnis maupun sosial.
Di situs
resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery
anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap
and masker), Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60
minutes in Jabodetabek) dan Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah
(shop for food, ticket, medicine, anything under RP 1.000.000. we`ll pay for it
first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play
Store maupun App store. Dengan aplikasi Go-Jek, para pengemudi tidak perlu
menunggu lama pelanggan dan membuang waktu di pangkalan. Aplikasi Go-Jek
melakukan sentralisasi pemesanan dan membagikan ke para pengemudi yang dekat
dengan lokasi Pelanggan (seperti sistem pemesanan Taksi). Hal ini menyebabkan
waktu tunggu pengemudi menjadi sedikit sekali, sehingga para pengemudi Go-Jek
lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya.Dalam waktu 1 bulan
aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating 4,4 dari
5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan
Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat
cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan.
Melalui slogannya yaitu “An Ojek for Every Need”, Go-Jek
tidak hanya menyediakan layanan transportasi angkutan penumpang, saat ini
Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu Instant Courier, Transport, Go-food
(Food Delivery), dan shoping. Beberapa pelayanan GO-Jek yaitu :
- Instant Courier
Instant Courier
atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman barang
secara “real time”. Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh
yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa
diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi
dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi.
- Transport
Transport atau
jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan sebagai media
transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi
publik. Kelebihan pada Go-Jek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana
keberadaan calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi
memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang.
- Food Delivery
Food Delivery
atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan di
restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu
saja di aplikasi restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita
order. Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang
direkomendasikan sehingga memudahkan.
- Shopping
Go-Jek yaitu shopping,
merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu tanpa harus datang ke
gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi
dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeliTidak berhenti sampai disitu
saja, Go-Jek juga akan meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan tiga
layanan baru, yaitu jasa pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor,
kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan jasa kecantikan layaknya salon
keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat
aplikasi.Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak
tenaga kerja. Melihat kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki
keahlian namun sulit mencari kerja. Dengan layanan ini Go-JEK mencoba untuk berkontribusi
dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu Go-JEK juga mencoba
menciptakan style baru dalam menggunakan jasa transportasi.Customer
Relationship Management (CRM) merupakan sebuah teknologi informasi untuk
menciptakan cross-functional enterprise system yang di dalamnya
mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang
penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa yang berkaitan dengan
perusahaan. Menurut O‟Brien(2002), sistem CRM juga menciptakan IT frameworkyang
menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan.Go-Jek
menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang
disebut customer life cycle. Tahapan pertama adalah acquire yaitu
mendapatkan pelanggan menggunakan teknik direct marketing yaitu dengan
melakukan promosi secara langsung di social media. Tahapan kedua adalah enhance
yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu
bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan layanan Go-Jek
sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru. Tahapan ketiga
adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal customer menggunakan
teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap keluhan dan
keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer.
CRM berkaitan
dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada
pelanggan. Melalui CRM Go-Jek menggunakan layanan aplikasi dan website
pelanggan yang ada saat ini untuk dapat meningkatan pendapatan perusahaan
melalui penjualan jasa layanan, memberikan layanan prima, sekaligus
memperkenalkan tata cara transaksi yang telah dibuat perusahaan. CRM Go-Jek
dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan baik antara pelanggan dengan pihak
manajemen.Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu menghasilkan
respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen sehingga akan mampu
meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mendukung CRM, Go-Jek senantiasa
memberikan frequent-flyer dalam dua bahasa yang berisi tentang
informasi-informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui e-mail.
Hal ini selain bersifat apresiasi juga bersifat marketing dan pengelolaan
loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini
adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh
semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk,
forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses
pemesanan. Supply Chain Management (SCM) merupakan sebuah proses dimana
produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Berdasarkan perspektif
struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk pada suatu jaringan
yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis
untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen
(Kalakota 2001).
Dalam kasus
ini, karena Go-Jek merupajkan sebuah perusahaan jasa, maka Supply Chain Management
yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan
berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra
kerja perusahaan, baik para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholder
yang berhubungan dalam kegiatan transaksi. Sistem akuntansi dari Go-Jek
tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas
yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang
telah diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah pembayaran.
Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang
kemudian akan dibukukan menjadi general ledger. Bukti dari pembayaran
yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash receipt yang
kemudian akan terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang
dilakukan oleh konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash
disbursement-account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang
telah disepakati oleh pihak Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian
keuntungan yang telah masuk ke dalam perjanjian kedua belah pihak akan termasuk
ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
Hal yang
merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya terletak
pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah
terbagi menjadi 80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke
dalam keuntungan perusahaan. Upah yang merupakan hak driver dapat
diperoleh secara harian atau bulanan tergantung kepada
keinginan. Seluruh
arus kas yang telah dicatat di general ledger akan dituang ke dalam financial
reporting.Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan
melakukan top-up melalui bank yang telah bekerja samadengan minimal
jumlah uang yang di top-up sebesar Rp 100.000,-. Selanjutnya uang yang
telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan sesuai dengan akun
pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam menghitung
jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan diakumulasikan di
dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan
terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya,
perusahaan akan langsung membagi pendapatan dengan driver sesuai
kesepakatan presentase yakni 80% untuk pihak driver dan 20% untuk pihak
perusahaan. Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem
penggajian bulanan. Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path)
yang harus dilalui oleh paket untuk dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke
lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan proses pengiriman barang
secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing
Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam proses shipping
dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut sudah berbasis
teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga konsumen dan pihak
perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam kegiatan transaksi
tersebut. Sedangkan dalam proses routing tersebut perusahaan menggunakan
teknologi GPS (Global Positioning System). Hal tersebut memberikan
benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver, maupun perusahaan.
Dalam merekrut
karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual, yakni requirementperusahaan
masih dilakukan dengan cara menyeleksi CV para pelamar dan diambil apabila
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perusahaan. Setelah karyawan diterima
barulah Go-Jek membuat Human Resource Management, yaitu sebuah sistem
yang terbagi atas staffing, training & development dan compensation
administration. Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee
records yaitu proses pencatatan biodata driver yang telah resmi
bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan kedalam
database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan
program yang terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi
dimana akan ada jadwal orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke
aplikasi yang digunakan oleh driver.Dalam tahap training &
development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama
kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan
test melalui komputer yang berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi,
rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya. Yang kedua adalah performance
evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran dan
keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email perusahaan.Dalam
tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu
suatu proses untuk mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum.
Gaji akan diproses dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada
bagaian accounting &finance.
Go-Jek sudah
menerapkan sistem e-bussines dalam proses marketingnya. Kegiatan marketing dilakukan
dengan memasang flyer di website perusahaan, mitra kerja, social
media, dan segala bentuk media elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini
Go-Jek juga memasang video iklan di youtube yang dimana ketika seseorang
menekan iklan tersebut maka otomatis akan langsung masuk ke website perusahaan.
Berikut contoh flyer yang telah digunakan dalam kegiatan marketing
2. Efisiensi
metode manual dan metode konvensional
Pada kedua
metode system informasi manajeman terdapat metode manual dan metode modern /
komputerisasi yang dipertanyakan adalah
efisiensi metode tersebut dan peran sarana dan prasarana serta SDM yang ada di
Madura. kalau berbicara tentang efisiensi metode yang sangat efisien disini
adalah metode modern / komputerisasi dikarenakan pada metode modern semua
kegiatan atau pencatatan di lakukan dengan cara komputerisasi serta dapat
memudahkan para karyawan agar bekerja lebih cepat dan tepat. Serta terdapatnya
system pada program yang memudahkan para karyawan dan penghematan waktu pada
setiap karyawan Sebuah masyarakat yang
maju dan berkembang, pada dasarnya tidak akan terlepas dari apa yang dinamakan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Masyarakat modern yang
berkembang pada era millenium dua ini merupakan masyarakat yang menikmati
fasilitas dari sebuah perkembangan teknologi canggih. Dunia seakan menjadi
sempit dengan teknologi, tidak ada yang mampu disembunyikan pada era modern
sekarang ini. Mau tidak mau, setuju tidak setuju kemajuan tekhnologi telah
memasuki urat nadi kehidupan manusia.
Dan
permasalahn yang ada di Madura adalah peran sarana dan prasarana serta SDM yang
ada dimadura ini penghambat terjadinya atau terlaksananya metode modern. Kalau
berbicara sarana dan prasarana di Madura ini sudah cukup bagus untuk melaksanakan
metode komputerisasi pada suatu organisasi atau instansi pemerintahan karena
sudah tersedia semua alat- alat yang
mendukung melakukan metode komputerisasi. Dan permaslahn yang kedua adalah SDM
yang ada di Madura ini, permasalahan ini yang sangat menghambat apabaila suatu
instansi melaksanakan metode komputerisasi dikarenakan SDm yang ada di Madura
kurang mampu bersaing atau memainkan alat – alat teknologi dan perlu di
dilaksanakan pembelajran atau kursus mengenai penggunaan alat teknologi.
Studi kasus di Madura
Salah satu
keleham pada manjeman perusahaan kedelai adalah kekurangan pada manjeman
operasional, banyaknya perintah dan control di sitem koperasi dan masih
bergerak sendiri-sendiri . meskipun begitu, peluang pasar untuk produk kedelai
ini snagatlah besar melihat budaya masyarakat Madura yang komsumtif dan peluang
pasar yang menjajikan selain itu, daya beli komsumen terhadap keelai cukup
bervariasi dari klonsumen elite sampai kalangan menngah kebawah. Kedelai di
komsumsi oleh semua golongan karena hargnaya yang relkatif terjangkau seta
memiliki khasiat yang tinggi. Disisi lain selain mempunyai peluang salah satu
ancaman terbvesar adalah makin padatnya persaingan dalam dunia bsinis,.
Salah satu
cara untuk mengatasi kelemahan dan ancaman adalah melakukan pengelolahan data
menajdi infromasi yang terkomputerisasi.. hhal ini menjadi sangat penting dan
sangat dibutuhkan. Pengelolahan data yang terkomputerisasi memebrikan andil
besar dibidang jika dibandingkan dengan metode pengelolahan data secar manual.
Perusahaan kedelai merupakan perusahaan yang bergerak di bahan pangan.
Perusahaan ini menjalankan usaha bisnisnya sudah seikitar 3 tahun namun
perkembangan bisnisnya tidak sesuai dengan harapan ditambah lagi pengelolahan
proses bisnis yang kurang memadai mengakibatkan keluhan dari skateholder yaitu pelanggan dan karyawan.
Semua proses
masih dijalankan secara manual. Masalah yang sering di alami yaitu pencataatan
data penjualan sering terjadi kesalahan dalam pengitungan jumlah total pembayaran
pencatatan daftar harga masih dalam buku sehingga butuh waktu yang cukup lama
untuk mencari harga yang di inginkan, data stok sering tidak sesuai dengan stok
yang ada di gudang, dan sulitnya dalam pembuatan laporan karena nota dan
catatan penjualan, catatan persedian barang tidak diarsip dengan benar.
Identifikasi masalah
Kedelai
telah diproduksi oleh perusahaan untuk semua kalangan. Sekarang ini, kedelai
dibutuhkan oleh konsumen sebagai bahan pangan. Namun, perusahaan tersebut
mendapat banyak keluhan bik dari costumer maupun karyawan perusahaan hal-halo
yang dikeluhkan tersebut adalah lamanya proses pendistribusian kedelai, pasokan
bahan baku tidak terkontrol, sulit mengecek bahan baku dan karywan sulit dan
lama dalam proses bahan baku mentah ajdi, bahan baku m,enjadi bahan setengah
jadi, data income dan outcome sulit untuk di cek.
Dari keluhan
tersebut untuk kegiatan pertama adalah mengecek permsalahn data, yaitu data
pasokan bahan baku dan data outcome. Sedangkan untuk kegiatan kedua adalah
mengecek permasalahan proses yaitu pendistribusian, dan proses bahan baku
mentah menajdi bahan setengah jadi. Berdasarkan hal tersebut teknologi dan
system iinformasi sanbat dibuthkan untuk mengatasi permasalahn tersebut. Untuk
mengatasi hal ini perusahaan merubah system manual menajdi system komputerisasi
dalam setiap kegiatan. Dan perusahaan pun harus membeli peralatan maupun
perlengkapan yang berhubungan dengan komputerisasi. Namun sekarang yang menjadi
permasalahan adalah sumber daya manusia yang kurang mampu dalam memainkan alat
teknologi karena kurangnya pendidikan
dan pelatihan kerja.
2.
Kelebihan dan kekurangan metode manul dan metode komputerisasi
Sistem Pengolahan Data merupakan
sistem pemrosesan data yang menggunakan teknologi telekomunikasi dan komputer.
Ada empat komponen sistem PDE yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
metode pengorganisasian data, dan metode pemrosesan data.Didalam
sistem PDE mempunyai beberapa kelebihan yang signifikan daripada sistem manual.
Meskipun demikian, metode pengolahan data dengan sistem PDE juga mempunyai
beberapa kelemahan yang berkaitan erat dengan pengendalian intern. Berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sistem PDE dibanding
dengan sistem manual.
Kelebihan sistem PDE yang berkaitan erat dengan auditing:
- Sistem PDE dapat memberi laporan akuntansi yang
lebih tepat waktu dan lebih efektif untuk pengawasan dan penelaahan
operasi daripada sistem manual.
- Sistem PDE dapat mencegah kesalahan perhitungan
dan penulisan transaksi yang sering terjadi pada sistem manual.
- Sistem PDE dapat memberikan konsistensi yang
lebih baik dalam pemrosesan data daripada sistem manual.
- Pada sistem PDE ada sering pengendalian yang
dimasukkan secara built up ke dalam komputer.
Kelemahan sistem PDE:
- Pada sistem PDE, lebih banyak orang yang dapat
mengakses sistem daripada sistem manual.
- Lebih sedikit bukti dokumenter mengenai kinerja
prosedur pengendalian pada sistem PDE daripada sistem manual.
- Pengubahan system dalam sistem PDE lebh sulit
diimplementasikan dan dkendalikan daripada sistem manual.
- Pengurangan campur tangan manusia dalam sistem
PDE dapat mengakibatkan tersembunyinya kesalahan yang sebenarnya dapat
diamati dalam sistem manual.
- Berbagai fungsi dapat terkonsentrasikan dalam
sistem PDE sehingga mengurangi pemisahan tugas dan wewenang.
- Informasi dalam sistem PDE lebih rawan terhadap
kerusakan fisik dari pada sistem manual.
- Informasi pada sistem PDE kurang visible atau
sulit dilihat daripada sistem manual.
- Sistem PDE menghasilkan jejak transaksi yang
terbatas dibanding sistem manual.
Metode manual
Biaya yang
digunakan dalam metode manual disebut
juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan
Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik
mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti
tahapan pada System Life Cycle.
1.
Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit Pendekatan klasik
kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan
sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan
sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan
terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow
diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table).
diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang
memungkinkan Pengembangan Sistem Informasi pengembangan perangkat lunak lebih
terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
2.
Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena
dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.
Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang
digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan
teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi
strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi
kesulitan.
3.
Kemungkinan kesalahan sistem besar Pendekatan klasik tidak
menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem,
sehingga kemungkinan kesalahan- kesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
4.
Keberhasilan sistem kurang terjamin Penekanan dari pendekatan
klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada
pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman
dari pemakai system terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang
vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya. Mulai awal
tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan Pendekatan Terstruktur.
Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan
alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap
mengikuti ide dari system life cycle.
3.
Hambatan Serta Ancaman Pada Metode Manual Dan Komputer
Ancaman Dan
Hambatan Pada Metode Modern/Komputerisasi
1.
Kerentanan
dan Penyalahgunaan sistem
Ketika sejumlah data
penting dalam bentuk elektronik, maka data tersebut rentan terhadap berbagai
jenis ancaman, daripada data yang tersimpan secara manual. Ancaman-ancaman
tersebut bisa saja berasal dari faktor teknis, organisasi, dan lingkungan yang
diperparah oleh akibat keputusan manajemen yang buruk. Bagi perusahaan atau
individu di dalam menyimpan data-data penting yang menyangkut privasi atau
kerahasiaan perusahaan, apalagi perusahaan yang menggunakan web, sangat rentan
terhadap penyalahgunaan, karena pada dasarnya web mempunyai akses yang sangat
luas dan dapat diakses oleh semua orang, membuat sistem perusahaan dengan mudah
mendapat serangan yang pada umumnya berasal dari pihak luar, seperti hacker.
2.
Ancaman Sistem Informasi
Ancaman
aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap komputer Ancaman pasif
mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia, dan bencana alam Tipe – tipe
ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan memandang fungsi
sistem komputer sebagai penyedia informasi. Berdasarkan fungsi ini, ancaman
terhadap sistem komputer dapat dikategorikan menjadi empat ancaman, yaitu :
- Interupsi
(interuption)
Sumber daya
sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau tak berguna.
Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan.
Contoh :
penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk, pemotongan kabel
komunikasi.
- Intersepsi
(interception)
Pihak tak
diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan ancaman terhadap
kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang atau program komputer.
Contoh :
penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa diotorisasi.
- Modifikasi
(modification)
Pihak tak
diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya. Modifikasi
merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh :
mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga bertindak secara
berbeda, memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan pada jaringan.
- Fabrikasi
(fabrication)
Pihak tak
diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek palsu ke sistem. Fabrikasi
merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh :
memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record ke file.
2.
Kejahatan
Komputer dan Terorisme Maya.
Pencurian
Identitas adalah pencurian bagian kuncul dari informasi pribadi atau kejahatan
di mana seorang penipu mendapatkan informasi yang penting, seperti kartu kredit
atau nomor jaminan sosial dengan tujuan mendapatkan layanan atas nama korban
atau untuk mendapatkan data rahasia yang tidak tepat. Pencurian identitas telah
berkembang pesat di internet. file kartu kredit adalah sasaran utama para
hacker situs web. Situs e-commerce adalah sumber informasi pribadi yang luar
biasa karena menyimpan nama, alamat, dan nomor telepon.
Phising
adalah bentuk penipuan melibatkan pembuatan halaman situs palsu atau pesan
elektronik (e-mail) seolah-olah berasal dari pihak yang sah dan menanyakan data
pribadi yang rahasia. Pharming adalah Teknik phising yang mengarahkan pengguna
ke halaman situs web palsu, bahkan saat seseorang mengetikkan alamat halaman
situs yang seharusnya.
- Click
Fraud (penipuan lewat klik) adalah : mengklik dengan curang iklan online
berbayar untuk mengahasilkan biaya per klik yang tak semestinya. Penipuan
lewat klik terjadi seseorang atau program computer dengan curang mengeklik
sebuah iklan online tanpa maksud mempelajari lebih lanjut tentang
pemasangan iklannya atau melakukan pembelian.
- Terorisme
maya dan perang maya , semakin besar perhatian difokuskan pada kerentanan
internet arau jaringan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh teroris, badan
intel luar negeri atau kelompok lain untuk menciptakan gangguan dan bahaya
luas. Serangan maya seperti itu sasaranya mungkin berupa perantik lunak
yang menjalankan pembagian listrik, mengendalikan lalu lintas udara atau
jaringan bank-bank aatau institusi keunagan besar.
3.
Keamanan sistem informasi
Keamanan
sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi
dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Institusi/organisasi
menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan mengidentifikasi
berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan perlindungan yang
diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu;
kerahasiaan, ketersediaan dan integritas. Keamanan sistem Informasi terdiri
dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
- Confidentiality
(kerahasiaan) aspek
yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi
hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan
data yang dikirim, diterima dan disimpan.
- Integrity
(integritas) aspek
yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang
(authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode
prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
- Availability
(ketersediaan) aspek
yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user
yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang
berhubungan bilamana diperlukan).
Ancaman dan hambatan pada metode
manual
Ancamannya antara lain:
1.
Terjadi
perusakan data karena tidak tersimpan dalam bentuk file
2.
Hilangnya
data
3.
Mudah
rusaknya data
Hambatannya antara lain:
1.
Sulit
Mencari Data
2.
Kurang cepat
dalam menerima informasi
3.
Butuh banyak
alat perlengkapan seperti kertas dll
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
System
informasi manajeman Adalah suatu komponen yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak eksternal dan
pihak internal . Kebutuhan
akan penyimpanan data dan kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan serta
kemajuan teknologi melahirkan suatu sistem yang disebut sistem teknologi
informasi. Sistem teknologi informasi menghasilkan produk yang berupa
informasi. Informasi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk data
elektronik (computer based) dan terkomputerisasi sehingga mampu
mengatasi permasalahan kelemahan data paper basedPengembangan sistem
informasi berbasis komputer ini memiliki beberapa metode. Metode konvensional
atau yang telah lama digunakan adalah metode SDLC (System Design Life Cycle)
atau metode insourcing. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan
waktu yang lama dan biaya investasi yang besar untuk mengembangkannya. Saat ini
terdapat beberapa metode alternatif, misalnya metode paket (package system)
dan metode outsourcing yang relatif lebih murah dan dapat segera
diimplementasikan. Namun metode alternatif ini pun memiliki kelemahan, yaitu
perusahaan tidak memiliki kendali penuh atas sistem informasi yang menggunakan
metode ini. Beragam pilihan untuk menggunakan metode yang tepat untuk
perusahaan pun harus mempertimbangkan berbagai aspek dan kebutuhan spesifik
perusahaan dan kelebihan serta kekurangan metode-metode tersebut.
Daftar
pustaka
Sunu,juluanto.2016.sistem informasi manajeman,Yogyakarta:Cv
Budi Utama.
Amsyah,dzulkifli.2005.sistem informasi manajeman,Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.